Pada awalnya yang digunakan adalah pictogram, yaitu hanya sebatas gambar saja tanpa menggunakan tulisan, lalu karena semakin berkembangnya kosakata manusia dan kebutuhan untuk menyimpan data maka pictogram berkembang menjadi ideogram sehingga bentuk tulisan sudah memiliki bentuk khusus dan suara tertentu.
Pada awal tahun 2800 sebelum Masehi, bangsa Sumaria telah mempunyai sistem menulis dengan formal, abstrak simbol, yang disebut cuneiform, yang kemudian menjadi basis daripada modern alphabet yang kita gunakan saat ini. Melalui gerakan penyebaran kekuasaaan dan agama, bangsa Romawi juga menyebarkan sistem penulisan terutama untuk menyimpan peristiwa dan ceritera melalui calligrafi.
Sejarah perkembangan lain tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Dari berbagai Negara pun juga berkembang berbagai huruf kuno seperti misalnya di Mesir yaitu huruf Hieroglif sekitar 1300 SM lalu.
Bentuk tipografi tersebut akhirnya menyebar hingga di benua Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang pada abad 8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.
Sampai pada jaman tersebut, tipografi sebagai bidang yang berfokus pada bentuk huruf belum populer. Perkembangan tipografi mulai menjadi populer dimulai pada abad ke lima belas dengan ditemukannya sistem pencetakan dengan menggunakan “movable type”. Pada saat yang bersamaan, keinginan dan kemampuan membaca masyarakat juga meningkat, membuat kebutuhan akan buku, surat kabar, dan lain-lain juga meningkat. Pada saat inilah profesi tipografer mulai muncul.
Revolusi Industri membawa pengaruh terhadap kecepatan dan spesialisasi dalam segala bidang. Sistem percetakan yang tadinya manual berubah menjadi mekanik. Spesialisasi pekerjaan semakin berkembang, muncul spesialisasi pekerjaan seperti desainer bentuk huruf (type designer), pengatur huruf (typesetter), pencetak (printers), dan lain sebagainya. Desainer komunikasi visual dan tipografer adalah dua profesi yang berbeda, walau fungsinya dalam suatu karya desain saling terikat. Dalam sebuah karya desain, desainer komunikasi visual memberikan spesifikasi type yang dia inginkan, dan typesetter akan melakukan penyusunan type tersebut bagi sang desainer. Segi positif dari spesialisasi ini, setiap ahli semakin ahli dan bertanggung jawab pada bidangnya.
sumber : http://www.ahlidesain.com/tipografi.html
0 komentar:
Posting Komentar